Hari ini tanggal 15 Maret adalah hari ulang tahun istri dan anak saya yang pertama, Radya. Sejak setahun lalu, tanggal 15 Maret menjadi semakin berkesan karena sangat erat kaitannya dengan awal pandemi Covid-19 di Indonesia. Tepat setahun lalu, hari Minggu tanggal 15 Maret 2020, kami mengadakan syukuran ulang tahun Radya di suatu playground anak di Jakarta Selatan yang mengundang sepupu dan teman-teman sekolah Radya. Acara dilaksanakan di playground anak, dengan kerumunan orang, dan tanpa bermasker, begitulah kondisi saat itu. Kalau dengan sudut pandang saat ini, kegiatan tersebut benar-benar sangat tidak boleh dilaksanakan.
Namun, kondisi saat itu sangatlah berbeda. Saat itu belum ada PSBB, PPKM, atau kebijakan/himbauan resmi apapun dari Pemerintah terkait pembatasan kegiatan. Penggunaan masker pun bahkan belum diwajibkan, malah hanya dianjurkan menggunakan masker bagi yang sakit saja. Memang, sehari sebelumnya, Sabtu 14 Maret 2020, Anies Baswedan telah mengumumkan bahwa sekolah di DKI Jakarta diliburkan selama 2 minggu mulai hari Senin 16 Maret 2020. Benar-benar libur, bukan sekolah dari rumah. Saya dan istri sempat ragu dan terpikir apakah perlu meng-cancel acara tanggal 15 Maret 2020 tersebut.
Setelah mencari info ke pengelola playground, sampai saat itu (Sabtu 14 Maret 2020 sore), belum ada kebijakan/himbauan khusus dari pemerintah/instansi terkait tentang operasional mall/playground. Artinya acara hari Minggu 15 Maret 2020 masih bisa berjalan. Sebagai upaya pencegahan penularan covid, pengelola menyediakan hand sanitizer di beberapa titik di area playground, beberapa masker jika ada yang sakit, dan saat pembukaan acara dilakukan safety briefing untuk mengingatkan tentang kehati-hatian khususnya terkait covid. Itu saja.
Alhamdulillah saat hari-H, Minggu 15 Maret 2020, acara berjalan lancar hingga selesai di siang hari. Anak-anak yang hadir, terutama Radya, senang mengikuti acara tersebut. Acara berjalan lancar seperti acara ulang tahun anak pada umumnya.
Seusai acara tersebut, di sore hari, di berbagai media (TV, online, whatsapp group, dll) diskusi tentang penanggulangan Covid semakin mencuat, khususnya terkait kebijakan di 2 minggu ke depan yang dikaitkan dengan karantina kesehatan atau lockdown. Untuk seklolah di wilayah DKI Jakarta, sudah jelas libur hingga 2 minggu ke depannya. Namun untuk perkantoran, fasilitas umum, dll belum ada kebijakan yang jelas. Kantor saya pun akhirnya menerapkan kebijakan work-from-home (WFH) per Senin, 16 Maret 2020 untuk pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote serta bagi Pekerja hamil, menyusui, dan yang memiliki penyakit komorbid, yang baru diumumkan pada Minggu malamnya.
Hari Senin, 16 Maret 2020 dimulai lah lembaran baru perjalanan pandemi di Indonesia. Memang kasus pertama Covid di Indonesia sudah diumumkan sejak tanggal 2 Maret 2020. Tapi per 16 Maret 2020 sekolah mulai libur, perkantoran sebagian mulai WFH, operasional fasilitas umum mulai dibatasi, dan seterusnya. Walaupun secara resmi belum ada istilah khusus seperti PSBB, tapi hampir semua sektor mulai melakukan upaya pembatasan untuk meminimalisir kontak manusia.
Dari awalnya sekolah libur 2 minggu sampai akhir Maret, kemudian dilanjutkan dengan kebijakan sekolah dari rumah. Kebijakan WFH pun sama, dari awalnya hanya diberlakukan 2 minggu, diperpanjang terus sampai dengan ada kebijakan PSBB, PPKM, dan sebagainya hingga sekarang. Walaupun setiap Perusahaan ada kebijakannya masing-masing yang tetap mempertimbangkan kebutuhan operasional Perusahaan tersebut.
Fasilitas umum seperti Mall dan seluruh tenant-nya pun berangsur dibatasi. Hari Minggu, 15 Maret 2020 benar-benar terakhir operasional secara penuh Mall dan Playground tempat ulang tahun Radya. Mulai hari Senin, kapastias dan jam operasional playground mulai dibatasi, dan weekend depannya hari Sabtu-Minggu, 21-22 Maret 2020 seluruh kegiatan di Playground dihentikan, termasuk kegiatan ulang tahun yang direncanakan diadakan di tanggal tersebut. Selanjutnya, seperti yang kita lihat sekarang, playground di mall-mall Jakarta belum bisa dibuka karena memang berisiko tinggi untuk penularan Covid terlebih pada anak-anak yang daya tahannya belum terlalu bagus.
Kami betul-betul sangat beruntung karena cara syukuran ulang tahun Radya ke-5 tanggal 15 Maret 2020 dulu masih bisa dilaksanakan dengan normal. Bahkan sebagai pengobat anak-anak bersenang-senang sebelum harus di rumah saja sampai setahun berikutnya. Walaupun secara prinsip, sebenarnya sama saja, atau bahkan berisiko tinggi terhadap penularan, karena bisa jadi dari anak-anak dan orang tua yang hadir di sana ada yang sudah terpapar virus, hanya saja kami yang hadir belum terlalu aware terhadap hal itu.
Saya dan istri pun sangat khawatir dengan hal itu, sehingga kami sengaja tidak posting apapun di media sosial terkait kegiatan kami tersebut, minimal tidak terjadi keriuhan apabila (amit-amit) ada yang pernah hadir di acara tersebut terkonfirmasi positif Covid. Alhamdulillah sampai 1 bulan kemudian, kami coba cek ke yang hadir, baik saudara maupun teman sekolah Radya tidak ada yang memiliki gejala dan keluhan sakit.
Tahun ini, syukuran peringatan ulang tahun istri dan anak saya mengingatkan saya ke kejadian tahun lalu. Tahun ini, hanya syukuran kecil-kecilan saja kami berempat di rumah. Tidak pergi ke manapun dan tidak mengundang siapapun, yang penting jadi momentum muhasabah saja. Jadi hari ini adalah hari ulang tahun istri dan anak saya, dan menjelang ulang tahun yang ke-1 pandemi di Indonesia (16 Maret).
1 Response
[…] juga:– Ulang Tahun (di Pandemi)– Jangan […]