Selalu Standby Kartu Uang Elektronik

Share

Vaksinasi yang saya ikuti hari Selasa kemarin dilaksanakan di Istora Senayan, komplek Gelora Bung Karno (GBK). Sistem pembayaran parkir di GBK menggunakan kartu uang elektronik, seperti halnya pembayaran di tol. Sejak pembayaran tol hanya bisa menggunakan kartu uang elektronik, kartu tersebut jadi barang wajib yang dimiliki khususnya bagi pengendara mobil yang berada di daerah Jakarta karena besar kemungkinan akan menggunakan jalan tol.

Saat ini saya ada 3 kartu uang elektronik, 2 e-money Mandiri dan 1 brizzi BRI. Untuk 2 e-money biasanya saya selalu simpan di mobil dan brizzi saya simpan di dompet. Kartu e-money sangat sering saya gunakan ketika mengendarai mobil terutama untuk pembayaran jalan tol. Ada 2 kartu yang disimpan karena pernah salah satu kartu saldonya kurang dan daripada isi ulang via HP (butuh waktu), saya mengeluarkan e-money lain dari dompet dan selanjutnya jadi disimpan di mobil saja.

Untuk kartu brizzi sebenarnya sangat jarang saya pakai, karena saya tidak punya rekening bank BRI, kartu ini pun saya miliki karena merupaka souvenir dari event yang saya ikuti, ngga pernah isi ulang lagi. Saya simpan di dompet karena sekedar menyimpan saja, agar tidak tercecer lupa disimpan di mana.

Sebelum vaksin kemarin, saya beberapa kali ke GBK namun selalu mengendarai mobil, jadi untuk parkir tidak ada masalah karena selalu ada standby e-money di mobil. Pas kemarin ke GBK, saya mengendarai sepeda motor. Awalnya saya tidak ingat bahwa parkir di sana harus menggunakan kartu uang elektronik. Karena kemarin kegiatan vaksinasi mendatangkan banyak orang yang bisa jadi jarang atau bahkan pertama kali ke GBK, di area gerbang masuk parkir motor banyak pemotor yang putar balik tidak bisa masuk karena tidak membawa kartu uang elektronik.

Saya pun sempat kaget saat mendekati area gerbang masuk parkir motor itu, karena langsung terpikir 2 kartu e-money saya ada di mobil, tidak dibawa di dompet. Untungnya saya segera ingat bahwa ada kartu brizzi di dompet sehingga bisa masuk ke area parkir. Walau tidak pernah diisi, ternyata kartu brizzi saya masih ada saldo beberapa puluh ribu, jadi bisa langsung digunakan untuk bayar saat keluar parkir tanpa harus isi saldo terlebih dahulu.

Parkiran GBK sendiri menerima kartu uang elektronik e-money (Mandiri), flazz (BCA), tapcash (BNI), dan brizzi (BRI) seperti yang tertera di papan informasi tempat parkir, relatif banyak pilihan. Saya cukup beruntung kartu brizzi yang saya bawa bisa digunakan di GBK. Beberapa minggu lalu saat saya ada kegiatan meeting di suatu hotel di Jakarta, tempat parkirnya hanya melayani pembayaran dengan kartu e-money dan flazz, tidak bisa dengan brizzi yang saya bawa. Untungnya masih masa sosialisasi sehingga masih menerima pembayaran dengan uang tunai.

Baca Juga:
Meeting di Hotel New Normal
Vaksin Covid setelah Setahun Pandemi

Kalau dari pengamatan saya, memang kartu uang elektronik yang secara umum paling banyak bisa digunakan sejauh ini adalah e-money dan flazz. Jadi kalau sudah memiliki salah satu dari 2 kartu tersebut, sebaiknya selalu standby dibawa di dompet adalah e-money atau flazz saja, agar memudahkan jika dibutuhkan suatu waktu nanti. Saya pun akan mengatur agar salah satu e-money saya standby di dompet saja, tidak dua-duanya disimpan di mobil.

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply