New Normal-Friendly Design

Share

Kemarin malam saya ke Rumah Sakit untuk kontrol anak saya yang kedua. Rumah Sakit tersebut memang sedang dalam proses renovasi dan perluasan, kalau tidak salah sudah lebih dari 1 tahun (dimulai sebelum pandemi).

Kali ini untuk di bagian poliklinik anak sudah ada sedikit terasa perubahannya. Selain masalah cat, plafon, lantai, dan ornamen lain yang baru, yang saya perhatikan adalah masalah kursi tempat menunggu pasien / keluarga. Selain baru, desainnya menurut saya cukup estetis dan mengakomodir kebutuhan new normal, yakni mengakomodir untuk melakukan physical distancing.

Kursi yang lama, seperti pada kursi pada umumnya di fasilitas publik lain, adalah kursi biasa yang diberikan tanda silang untuk menandakan agar kita selalu melakukan physical distancing. Secara estetika, saya melihat tanda-tanda silang ini cukup mengganggu, apalagi kalau tandanya mulai memudar menyisakan lem bekas lakban misalnya. Selain itu, bisa jadi ada orang yang masih keras kepala menduduki tempat duduk yang diberi tanda silang tersebut, sehingga physical distancing tidak terlaksana dengan optimal.

Bangku yang Diberi Tanda Silang

Di desain tempat duduk yang baru, dengan panjang total sekitar 2 meter, bangku yang disediakan didesain hanya untuk 2 orang. Dipisahkan meja sekitar 30 cm, lebar dudukan masing-masing bagian busa sekiitar 80 cm yang tidak akan cukup untuk 2 orang. Untuk 1 orang memang akan sangat lega, tapi tentu sangat tidak akan nyaman untuk diduduki oleh 2 orang. Sehingga desain sejenis ini sangat cocok untuk mengakomodir kebutuhan new normal, karena tetap estetis, nyaman, dan “memaksa” pengguna untuk melakukan physical distancing.

Bangku yan New Normal-Friendly by Design

Walaupun sepertinya puncak pandemi sudah terlewati, tapi gaya hidup new normal akan terus ada. Sehingga desain-desain ruang publik atau bahkan rumah pribadi pun sekarang harus mempertimbangkan kebutuhan tersebut (new normal friendly). Misalnya ketika desain rumah baru harus menyediakan spot untuk WFH atau SFH, lalu juga memperbanyak akses terhadap wastafel/air mengalir, dan seterusnya.

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply