Nemu Duit di Saku (Digital)

Share

Beberapa hari yang lalu saya menulis tentang investasi cryptocurrency (baca juga: Investasi di Cryptocurrency). Di sana saya menulis bahwa dalam minggu-minggu ini saya akan mencoba masuk cryptocurrency. Hari ini saya pun mencoba mendaftar di salah satu platform penyedia jasa jual-beli cryptocurrency. Ketika saya memasukkan e-mail, ternyata e-mail saya sudah terdaftar. Saya benar-benar lupa bahwa saya pernah daftar pada platform ini, saya langsung langsung saja me-reset password akun saya tersebut.

Setelah password di-reset dan berhasil masuk ke akun saya, ternyata pada akun saya tersebut saat ini ada saldo bitcoin sebesar 0,00046297 BTC yang kalau dirupiahkan senilai Rp 255.310,82,-.

Nemu Saldo Bitcoin

Saya kaget kok bisa saya punya saldo bitcoin. Walaupun relatif kecil tapi lumayan juga karena saya tidak pernah nemu duit di saku lebih dari 100 ribu, hehehe.. Saya langsung cek e-mail,dan mencari history e-mail dari platform tersebut. Ternyata memang saya pernah daftar dan deposit untuk membeli bitcoin pada 13 Oktober 2016, namun besoknya tanggal 14 Oktober 2016, saya langsung menarik (withdrawal) sebagian besar bitcoin tersebut.

History E-mail Oktober 2016

Saya cek juga di riwayat pada dashboard platform cyrptocurrency dan mencari history pada Oktober 2016. Untungnya platform ini masih bisa menampilkan history yang sudah cukup lama, bahkan dari awal kita membuat akun sepertinya bisa dicek. Tadinya saya ingin bandingkan juga dengan mutasi rekening di bank yang saya gunakan untuk transfer deposit atau penarikan, tapi sayang mutasi rekening melalui internet banking hanya bisa untuk 6 bulan terakhir saja.

Riwayat Deposit 13 Oktober 2016
Riwayat Withdrawal 14 Oktober 2016

Kalau saya coba cek, harga bitcoin pada 13-14 Oktober 2016 ada di rentang sekitar Rp 8,3-an juta, tepatnya Rp 8.345.856,48 di tanggal 14 Oktober 2016 menurut data dari Google yang bersumber dari Morningstar for Currency and Coinbase for Cryptocurrency. Berarti dulu saya deposit sebesar Rp 85.000,- untuk membeli bitcoin sekitar 0.01 BTC. Sayangnya, besoknya saya langsung menjual sebagian besar bitcoin saya dan hanya menyisakan 0,00046297 BTC.

Harga per 14 Oktober 2016 Rp 8.345.756,48 / BTC vs per hari ini Rp 551.343.934,00 / BTC

Hari ini 0,00046297 BTC yang saya sisakan, yang dulunya hanya senilai kurang lebih Rp 3.863,88 (lebih kecil nilainya dari 2 lembar uang Rp 2ribu) sekarang menjadi Rp 255.310,82 (lebih besar nilainya dari 5 lembar uang Rp 50ribu). Nilai bitcoin dulu (14 Oktober 2016) Rp 8.345.756,48 / BTC dan sekarang (6 Februari 2021) senilai Rp 551.343.934,00 / BTC. Meningkat sekitar 66 kali lipat.

Saya jadi berandai-andai, kalau saja saya tetap mempertahankan 0,01 BTC (tidak menjualnya), sekarang sudah bernilai Rp 5.513.439,34, padahal dulu ditarik pun hanya dapat Rp 80 ribuan. Lalu berandai-andai lebih jauh lagi, kalau saja saya membeli 2 BTC saat itu, senilai kurang dari Rp 17 juta, sekarang sudah bernilai Rp 1,1 milyar, hahahaa..

Tapi yang namanya penyesalan pasti di belakang, kalau di depan namanya pendaftaran. Jadi lupakan saja lah, karena sudah lewat juga. Minimal sekarang saya sudah ingat punya akun di platform cryptocurrency, dan kalau saya mau beli tinggal eksekusi.

Cryptocurrency memiliki risiko yang tinggi. Belum tentu harga bitcoin naik terus. Buktinya secara historis, bisa dilihat di gambar sebelumnya, sampai dengan pertengahan Desember 2017 harga bitcoin pernah naik tajam hingga harga tertingginya, namun di akhir 2017 turun terus sampai dengan pertengahan 2019. Pertengahan 2019 relatif stabil sampai dengan kuartal III 2020. Dan sejak kuartal III 2020 tersebut, harga bitcoin naik lagi secara signifikan hingga melampaui rekor harga tertinggi sebelumnya di Desember 2017.

Prinsip saya untuk investasi cryptocurency ini masih sama, hanya beli dengan menggunakan uang temuan di saku, uang yang bisa saya anggap sudah hilang. Kalau kali ini saya kaget nemu duit di saku senilai 200 ribuan, mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa kaget karena nemu di saku yang senilai Rp 2 Milyaran, hehehe…

Nemu Duit di Saku Bitcoin

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply