Menghadapi Ketidakpastian

Share

Akhir-akhir ini cuaca di daerah rumah saya agak tidak menentu. Sering mendung, tapi tidak jadi hujan. Sering panas terik banget namun tiba-tiba hujan lebat. Dan seterusnya. Intinya sama sekali tidak bisa saya prediksi. Alhasil, beberapa kali salah prediksi sehingga jemuran pakaian di halaman belakang kebasahan.

Di rumah saya ada area teras yang tertutupi atap yang biasanya saya gunakan untuk menaruh jemuran apabila sedang hujan. Aman dari hujan, namun tidak terkena sinar matahari langsung. Kalau hujan terus menerus, saya meletakkan jemuran di area tersebut sampai keesokan harinya atau sampai kering. Butuh waktu lebih lama karena tidak terkena sinar matahari langsung. Apabila hujan agak mereda, saya juga sering agak malas memindahkan jemuran ke halaman terbuka karena takut akan kembali hujan. Sangat disesalkan jika ternyata malah panas terik.

Sebaliknya, pernah sedang panas banget dari jam 10 sampai jam 1-an siang, jemuran tetap saya simpan di halaman karena berharap dijemur sedikit lebih lama lagi agar jemuran semakin kering. Eh ternyata 15 menitan kemudian turun hujan. Walau tidak besar, hanya gerimis kecil, tapi justru saya jadi tidak menyadarinya sehingga lumayan membasahi pakaian yang dijemur. Sangat disesalkan juga karena eandainya saya angkat / pindahkan saat jam 1, lumayan sudah kering pakaian yang dijemur itu.

Dengan ketidakpastian cuaca ini, saya jadi teringat konsep disiplin dalam trading saham. Yakni harus disiplin dan berani untuk take profit dan saat cut loss. Dalam konsep trading, ada yang disebut dengan trading plan, salah satunya berisi target profit (TP) sekian persen dan cut loss (CL) sekian persen.

Jika misal ditetapkan di awal TP +10%, artinya jika sudah mencapai kenaikan harga saham 10%, harus kita cairkan/jual, walau misal ada tanda-tanda masih bisa naik sebenarnya. Tapi harus disiplin, karena tetap ada risiko harga saham tersebut akan kembali turun kurang dari 10% bahkan bisa saja lebih kecil dari harga beli (loss), jadi harus langsung jual.

Sebaliknya, jika misal di awal misal ditetapkan CL -5%, ketika harga saham turun 5% dari harga beli, harus langsung kita jual, walau misalnya ada tanda-tanda akan balik naik. Namun, kita harus tetap disiplin, karena bisa jadi harga saham makin anjlok dan semakin rugi.

Dengan konsep disiplin TP dan CL tersebut, untuk ketidakpastian cuaca ini, saya menetapkan bahwa maksimal dijemur di bawah panas terik adalah 3 jam. Jika sudah 3 jam, walau masih panas terik, akan saya ambil jemuran tersebut. Kalau sudah kurang dari 3 jam namun lebih dari 2 jam dijemur dan kemudian cuaca berubah menjadi agak mendung / teduh, langsung saya ambil juga. Jika kurang dari 2 jam namun tiba-tiba cuaca berubah agak mendung, berarti harus siap bolak-balik memindahkan jemuran, dari halaman terbuka ke area teras.

Pada intinya, untuk menghadapi ketidakpastian perlu ada rencana, dari best case sampai worst case scenario. Walau sebisa mungkin kita coba breakdown unsur pembentuk ketidakpastian tersebut. Jika dipelajari mungkin bisa jadi ketidakpastian yang sebelumnya kita rasakan dibentuk dari berbagai faktor yang sebenarnya bisa dihitung atau diukur, namun harus juga tetap mempertimbangkan adanya faktor X ketidakpastian yang pasti ada. Seperti kata pepatah, tidak ada yang pasti selain ketidakpastian itu sendiri.

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply