Sebenarnya sudah sekitar 2 bulan ini area pinggir kamar saya ada yang bocor. Namun baru seminggu terakhir bocor tersebut dicoba diperbaiki karena dirasa bocornya tidak terlalu mengganggu. Begitu hujan, tidak langsung ada bocoran air hujan yang muncul. Tetesan bocoran air hujan baru muncul sekitar 2 jam setelah hujan lebat. Itupun hanya berupa tetesan, tapi cukup lama, bahkan setelah hujannya selesai masih menetes. Jadi untuk sementara saya kasih dulu mangkok agar tetesan air tidak kemana-kemana.
Bagian atas kamar saya ini adalah dak beton, kemungkinannya air bocor masuk ke kamar adalah melalui retakan atau pori-pori di dak beton tersebut. Ketika hujan tiba, secara normal air akan mengalir ke arah pipa buangan air di dak. Tapi jika hujannya agak lebat, bisa jadi terdapat genangan di area dak. Dan apabila cukup lama, genangan tersebut terserap melalui pori-pori atau retakan beton yang ada. Makanya tetesan bocor baru muncul beberapa saat setelah hujan lebat, tidak langsung muncul begitu saja.
Hari minggu lalu tanggal 7 Februari, atap dak beton tersebut dicoba diperbaiki dengan terlebih dahulu mengerik dan membuang lapisan semen yang sudah mengembung di area sudut dak. Kemudian dilapis dengan cat waterproof (sejenis aquaproof dan no drop) yang ditambahkan pelapis serat fiber.
Sekitar jam 12 siang saat itu tukang sudah selesai melapisi atap dak, dan sekitar jam 4 sore hujan turun cukup lebat. Dan ternyata sekitar jam 6 sore tetesan bocor masih muncul.
Lalu hari ini, minggu 14 Februari coba lagi diperbaiki. Jika dilihat-lihat memang di lapisan baru yang dibuat minggu lalu ada beberapa bolong kecil yang berpotensi menjadi celah air masuk. Lalu kali ini dicoba diperbaiki dengan melapisi menggunakan pelapis berbahan aspal. Menurut tukang yang mengerjakan, harusnya dengan aspal bisa lebih bagus menutupi pori-pori ataupun retak rambut pada atap dak beton.
Hingga malam hari ini belum ada lagi turun hujan lebat, hanya gerimis-gerimis kecil saja. Yah mudah-mudahan saja sudah tidak bocor lagi walaupun misal hujan lebat.