Meeting di Hotel New Normal

Share

Dua hari ini saya ada meeting di Hotel karena ada undangan dari pihak eksternal. Setelah kurang lebih setahunan pandemi, baru sekarang ini lah saya ada lagi kegiatan meeting di Hotel. Sebenarnya malas banget meeting di luar, apalagi ketemu orang eksternal, tapi ya karena sudah tugas ya harus dijalani.

Pada kondisi new normal ini, protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat, sehingga meeting harus dilakukan dengan tetap menjaga jarak. Jumlah peserta meeting harus dibatasi maksimum 50% dari kapasitas ruangan. Pada meeting yang saya ikuti ini, dari kapasitas Ballroom yang bisa hingga 150+ orang hanya diisi peserta 15 orang saja, kurang dari 10%. Kami bisa jaga jarak dengan baik.

Suasana Meeting Hotel New Normal

Selain 15 orang yang hadir secara fisik, meeting ini pun mengikutsertkan peserta melalui Zoom Meeting. Materi meeting, audio dan video diset sedemikian rupa agar bisa tetap menjangkau orang-orang yang tidak hadir secara fisik.

Meeting fisik sendiri masih memiliki kelebihan dibandingkan dengan meeting online. Salah satunya, diskusi dan pertukaran informasi dengan sesama peserta yang hadir secara fisik dapat dilakukan lebih baik. Kita bisa melihat dan merasakan langsung gestur lawan bicara kita yang bisa meningkatkan kualitas komunikasi.

Selain itu, meeting fisik bisa lebih fokus. Walaupun tetap bisa ada panggilan telepon (paling 1-5 menit), tapi saya pribadi bisa dengan mudah menolak panggilan undangan meeting online lain dengan alasan sedang meeting fisik dan tidak etis jika disambi dengan meeting online karena terdengar suaranya. Walau bos-bos sih tetap aja disambi karena ada meeting online yang mungkin lebih penting. Selama pandemi ini memang jadwal meeting online menjadi sangat padat dan seringkali bersamaan.

Baca Juga: Paradoks Efisiensi

Salah satu hal yang biasanya membuat meeting di hotel menarik adalah adanya fasilitas konsumsi standar hotel. Meeting 2 hari ini dilakukan di Hotel Bintang 5 di bilangan Kuningan, saya sudah memiliki ekspektasi pilihan makan siang yang menarik. Eh ternyata, tidak ada prasmanan di resto seperti yang saya bayangkan. Makan siang diberikan melalui piring-pring yang sudah disusun dalam baki dan ditutup plastik wrap.

Makan Siang Hotel New Normal
Makan Siang Hotel New Normal

Memang tidak ada masalah dengan rasanya, hanya saja sensasinya jadi seperti makanan di rumah sakit, hehehe..

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply