Latihan Puasa

Share

Sejak awal tahun 2021 saya mencoba merutinkan puasa Senin-Kamis, walaupun beberapa skip juga karena ada kegiatan di luar. Tidak terasa kamis ini adalah kamis terakhir di bulan Syaban, kamis depan sudah masuk ke bulan Ramadhan, yakni 1 Ramadhan insyaAllah akan jatuh pada hari Selasa tanggal 13 April 2021 (lebih tepatnya maghrib di hari Senin tanggal 12 April). Selain niat ibadah, juga saya mencoba rutin mengusahakan rutin puasa senin-kamis karena motivasi aspek kesehatan dan ingin menambah kebiasaan positif di tahun 2021.

Selama menjalani puasa senin-kamis, saya tidak ada masalah sama sekali dengan lapar, hanya sedikit haus namun masih sangat bisa ditahan. Badan pun relatif biasa saja, tidak terlalu lemas, mungkin karena aktivtas utama saya di belakang meja, tidak banyak aktivitas fisik yang dilakukan di luar. Namun yang paling penuh perjuangan selama puasa adalah melawan rasa kantuk. Selain mungkin karena saya harus bangun sebelum subuh untuk sahur, juga karena saya tidak bisa minum kopi di pagi dan siang hari.

Baca Juga:
Secangkir Kopi
High Intensity Interval Training (HIIT)
Gowes Nyantai
21 Hari Membangun Kebiasaan Baru
Menulis 33 Hari Berturut-Turut
Setelah 66 Hari
Menjalani Gaya Hidup Baru dalam 90 Hari (Aturan 21/90)

Badan sih tidak lemas karena kurang energi, tapi lebih ke kurang fokus karena ada rasa kantuk. Otomatis jadi kurang produktif juga. Solusinya sebenarnya sederhana: tidur. Namun bukan kuantitas tidurnya yang penting, tapi kualitasnya. Lebih baik power nap tidur siang dalam jangka waktu yang pendek (15-30 menit) tapi 2 kali daripada misalnya tidur 1 kali selama 2 jam. Istilahnya power nap atau ngalenyap. Karena tidak perlu makan siang, waktu istirahat bisa digunakan untuk tidur siang, namun perlu pengkondisian suasana agar power nap bisa dilakukan dengan efektif.

Jadi memasuki bulan Ramadhan minggu depan, seharusnya saya tidak shock karena mengalami perubahan kebiasaan yang berarti. Hanya saja yang biasanya saya bangun sebelum subuh, sahur, dan puasa di hari senin dan kamis saja, nanti akan setiap hari selama sebulan penuh. Fisik dan mental saya tidak akan terlalu kaget. Apalagi ini tahun kedua Ramadhan dalam kondisi pandemi, di mana mungkin tahun ini juga Sholat Tarawih akan dianjurkan dilaksanakan di rumah, sehingga tetap banyak aktivitas yang dilakukan di rumah.

Yuk, kita sambut bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan dengan sebaik-baiknya.

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply