Kekurangan Dispenser Bottom Loading

Share

Dispenser bottom loading adalah produk yang cukup menjadi solusi bagi orang-orang yang suka kesulitan mengangkat galon dari bawah ke atas dispenser. Dengan cukup menaruh galon air di bagian bawah dispenser, pompa akan menyedot air dalam galon untuk dimasukkan ke bagian tangki atas dispenser.

Tanpa harus repot-repot mengangkat galon, dispenser bottom loading ini sangat memudahkan penggunanya. Istri saya pun dengan mudah bisa mengganti galon bila air dispenser habis.

Namun, ternyata ada kekurangan yang sangat signfikan dari dispenser bottom loading. Karena dispenser ini menggunakan pompa listrik untuk menyedot air dari galon bawah ke tangki dispenser di atas, fitur utama dispenser ini sangat bergantung pada listrik. Jika terjadi mati listrik, maka jadi tidak berfungsi.

Pada hari Sabtu kemarin, listrik di rumah saya dipadamkan karena di area rumah saya banyak yang banjir. Pemadaman listriknya cukup lama, lebih dari 5 jam. Kapasitas tangki dispenser di bagian atas hanya sedikit, mungkin sekitar 1,5 L saja. Dan dalam 2 jam saja alokasi 1,5 L itu sudah kami (berempat) habiskan.

Jadi setelah air dalam tangki dispenser atas habis, sebelum listrik menyala, kami harus menuangkan air secara manual dari galon ke gelas/teko air. Ini cukup merepotkan dan malah banyak tumpah. Padahal kalau dengan dispenser biasa (top loading), mati listrik tidak menjadi masalah, hanya fitur panas/dinginnya saja yang tidak berfungsi. Supply air dari galon tetap lancar karena mengandalkan energi grativasi saja.

Memang ada tipe dispenser double (top & bottom) loading, tapi menurut saya itu kurang praktis. Karena sebenarnya kekurangan ini akan terasa pada kondisi tertentu saja, jika sedang mati listrik. Kurang worth it apabila membeli dispenser double loading. Palingan saya beli saja pompa galon manual, seharga Rp 30 ribu-an, untuk digunakan dalam kondisi darurat mati listrik.

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply