Brand Outdoor Equipment Lokal

Share

Akhir Januari kemarin, Eiger trending di media sosial karena salah satu Youtuber (DuniaDian) yang me-review produk Eiger dengan sukarela (membeli sendiri), namun dikirimi Surat Keberatan oleh pihak Eiger karena kualitas video, audio dan tempat pengambilan gambar dianggap kurang bagus.

Surat keberatan tersebut ternyata tidak hanya dikirimkan kepada Youtuber DuniaDian, namun juga ke Youtuber lain. Dan tidak hanya surat keberatan resmi, melalui kolom komentar Youtube pun, (salah satu pegawai) Eiger beberapa kali pernah menyampaikan kritiknya di beberapa video yang mereview produk Eiger. Netizen melihat “kritik” dari pihak Eiger ini terkesan menggurui dan terlalu mengatur (bahkan minta dihapus) padahal review itu dilakukan secara sukarela (membeli sendiri).

Menanggapi hal tersebut, pihak Eiger merespon dengan mengeluarkan Surat Pernyataan langsung dari CEO Eiger, Ronny Lukito, pada hari yang sama, tanggal 28 Januari 2021 malam, lalu disusul dengan Video Klarifikasi CEO Eiger pada tanggal 7 Februari 2021.

Sebagai merek lokal yang cukup bagus dan sering saya gunakan produknya, saya juga menyayangkan sikap blunder dari Eiger ini. Saya tidak akan membahas lebih lanjut terkait masalah ini, namun saya jadi teringat beberapa merek lokal untuk produk equipment outdoor seperti Eiger. Berikut adalah beberapa merek lokal yang pernah saya temui (beli, pinjam, atau sekedar mencoba di toko) untuk kategori equipment outdoor:

1. Eiger

Eiger adalah merek lokal yang paling populer. Kejadian di atas, bisa menjadi heboh banget karena Eiger memang dikenal oleh banyak orang. Saya pribadi pertama kali mengenal dan produk Eiger adalah saat SD sekitar tahun 2000. Produk pertama yang saya beli adalah tas punggung untuk sekolah di Eiger Store yang masih berada di Jl. Cendana, Bandung.

Merek Eiger awalnya diproduksi oleh PT Eksonindo Multi Product Industry, PT yang sama yang memproduksi merek untuk segmen lain seperti Exsport, Bodypack, Neosack, dll. Namun kini merek Eiger dipegang oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri. Masih dalam 1 Holding Group yang sama yakni B&B Inc. Pemisahan ini mungkin karena business size untuk merek Eiger semakin besar. Produk yang dijual pun semakin variatif, hingga jam tangan, senter, dll walau sebagian besar hanya rebranding dari jam tangan Cina/luar.

2. Nordwand

Nordwand adalah bahasa Jerman yang berarti North Face atau tebing/muka (gunung) yang menghadap utara. Walaupun mirip dengan merek outdoor equipment The North Face, namun filosofi sesungguhnya sepertinya bukan ingin mendompleng ketenaran merek asal Amerika Serikat. Merek Nordwand masih 1 Group dengan Eiger, diproduksi oleh EMPI. Nordwand sendiri adalah sebutan/nama untuk tebing bagian utara gunung Eiger.

Walau menyasar segmen pasar yang mirip dengan Eiger, ada sedikit perbedaan yakni produk yang dikeluarkan dengan merek Nordwand dibanderol dengan harga yang lebih murah daripada Eiger, variasi produknya pun tidak sebanyak Eiger. Sekitar tahun 2015-an saat di Medan saya masih melihat banyak counter Nordwand di Gramedia, yang tentu saja sepaket dengan Eiger / Bodypack / Eksport, tapi sekarang sepertinya sudah tidak ada. Saya coba cari di internet pun, tidak ada lagi informasi resmi tentang merek Nordwand, sepertinya sudah tidak diproduksi lagi.

3. Alpina

Merek Alpina sangat terkenal di tahun 90-an, saat saya SD. Alpina ini merupakan singkatan dari Alam Pegunungan Indonesia, bukan dari pegunungan Alpine di Eropa sana. Dibacanya al-pi-na, bukan el-pain.

Produk merek Alpina dulu yang sangat berkesan bagi saya adalah celana kargo dan tas parasit. Kayaknya tas parasit ini favorit banget digunakan oleh anak sekolah pada jaman itu. Walau tidak semuanya asli Alpina. Seiring dengan boomingnya suatu merek, pasti ada produk palsu yang mengikuti. Ada merek Alpine, Alpin, Alfin, dll.

Dulu toko Alpina banyak dimana-mana. Namun sepertinya sekarang tinggal ada di daerah Cisitu – Dago, Bandung, tepatnya di Jalan Alpina. Ya, nama jalannya Alpina. Google aja, pasti ketemu.

4. Giant

Giant Outdoor Sport merupakan merek yang masih 1 grup dengan Alpina. Muncul di awal tahun 2000-an, Giant lebih men kayasar kawula muda saat itu dengan desain dan material yang lebih fresh dan modern dibandingkan Alpina yang sudah memiliki ciri khas tersendiri.

Dulu tokonya ada di Jl. Progo, Bandung, cukup besar dan mencolok, dekat dengan Jonas Jl. Banda. Namun sekarang sudah tidak di situ dan sepertinya tokonya tinggal ada 1 toko di Cisitu, barengan dengan Alpina.

5. Dody / Jayagiri

Dulu saya pikir 2 merek ini benar-benar berbeda, DODY dengan logo mirip angka 0004 dan Jayagiri dengan logo warna merah dan birunya, dari logo dan karakter produknya seolah beda banget. Tetapi ternyata masih 1 group, hanya saja karakter produknya dibuat berbeda. Merek Jayagiri dibuat oleh Almarhum Dody Djatmika Kasoem pada tahun 1978. Merek Jayagiri ini merupakan pionir brand outdoor di Indonsia yang sudah diakui dunia. Kemudian merek Dody dibuat menyusul untuk segmen konsumen yang lebih mudah.

Sekitar tahun 2006-an saya membeli tas punggung merek Dody di toko Dody yang ada di sekitar Alun-Alun Bandung, belakang Masjid Agung, di Gedung Swarha (dekat Indra Busana). Saat ini sudah tidak ada, dan di Bandung tinggal ada 1 toko di Jalan Terusan Buah Batu dekat pertigaan lampu merah Gerbang Tol Buah Batu. Secara merek pun tidak lagi ada 2 brand produk terpisah Dody dan Jayagiri, hanya ada 1: Jayagiri by Dody (atau DodyJayagiri sesuai nama websitenya sekarang).

6. Avtech

Jika merek nomor 1-5 di atas adalah merek yang berasal dari Bandung, Avtech (adventure texhnology) ini berasal dari Jakarta. Di Bandung sendiri, bisa kita temui merek Avtech ini di beberapa toko outdoor yang menjual berbagai merek, seperti Kawani di Jalan Dr. Otten. Dulu saya mengenal produk Avtech saat SMP tahun 2001-2004 di suatu toko outdoor “Kabooga” di Jalan Buah Batu yang sekarang sudah tidak ada. Kini produk Avtech masih bisa ditemui di banyak tempat, di berbagai outdoor store dan ada beberapa store di mall.

7. Boogie

Boogie merupakan merek outdoor equipement yang berasal dari Bogor. Mirip seperti Avtech, saya mengenal merek Boogie pertama kali saat SMP di toko Outdoor Store “Kabooga” di Jalan Buah Batu. Untuk memesan produk Boogie saat ini bisa dilakukan secara online melalui https://boogie.id.

8. Consina

Consina merupakan merek outdoor equipment asal Jakarta. Pertama kali saya beli tas Consina tahun 2007-an di Outdoor Store “Kawani”, Jl. Dr. Otten Bandung yang sampai saat ini masih eksis. Selain di Outdoor Store, untuk dapat membeli produk Consina, banyak juga counter Consina di dalam supermarket seperti Transmart / Carefour.

Produk Consina yang menarik dan masih saya pakai hingga sekarang adalah ikat pinggang / gesper dengan kepala berbahan plastik. Kelebihan ikat pinggang plastik adalah ketika ke bepergian dengan pesawat terbang, tidak perlu membuka ikat pinggang saat pemeriksaan keamanan di bandara. Walaupun berbahan plastik, tapi cukup bagus, kuat dan awet.

9. Arei

Arei merupakan merek outdoour equipment dari Bandung. Pada kasus Eiger kemarin, Arei menjadi salah satu brand pertama yang memanfaatkan momentum blundernya Eiger dengan mengeluarkan “Surat Keringanan” yang menyindir Eiger dan mendapat respons baik dari netizen.

Dari kejadian kemaren juga lah saya jadi tahu ternyata dibacanya AREI, bukan REI. Logo mirip gunung di sebelah kirinya ternyata dibaca sebagai huruf A, sehingga dibacanya AREI.

Tapi jika dicek ke daftar merek kemenkumham (link), memang sebelumnya sang owner pernah mendaftarkan dengan Merek REI juga, bukan hanya AREI. Mungkin kalau REI mirip (bahkan sama) dengan merek outdoor equipment REI (rei.com) asal Amerika Serikat, sehingga sekarang diubah menjadi AREI.

– – – – –

Selain 9 merek di atas, masih banyak sebenarnya merek lokal lain untuk produk equipment outdoor, namun saya pribadi belum pernah mencobanya jadi tidak bisa membahas lebih lanjut.

Semoga ke depannya merek-merek lokal tetap bisa menghiasi pasar Indonesia, daan bahkan bisa go international. Maju terus industri tanah air.

9 Brand Equipment Outdoor Lokal
Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply