Salah satu promo dari platform marketplace/e-commerce yang sering saya manfaatkan adalah promo diskon/cashback untuk kategori pembayaran tagihan/top-up. Setiap promo pastinya selalu memiliki syarat dan ketentuan masing-masing yang menjadi batasan promo. Dari batasan tersebut, bisa kita hitung pada nominal pembelian berapa kita sebagai konsumen mendapatkan benefit maksimum.
Misalnya cashback 10% hingga Rp 20.000,- artinya dengan transaksi pembelian Rp 200.000,- kita sudah mendapat benefit maksimum. Pembelian di atas Rp 200.000,- tidak akan mendapatkan benefit cashback tambahan karena sudah dibatasi dengan maksimum cashback Rp 20.000,-. Lalu jika cashback 5% hingga Rp 50.000,- artinya benefit cashback maksimum akan diperoleh jika melakukan transaksi pembelian Rp 1 juta. Dan seterusnya.
Kalau secara umum, sebenarnya saya berhati-hati dengan giuran maksimasi benefit promo semacam ini. Karena walau mendapat benefit cashback/diskon maksimum, saya tentunya mengeluarkan uang yang lebih banyak. Barang yang dibeli pun belum tentu dipakai/dibutuhkan banget, butuh space penyimpanan, dan berpotensi basi/rusak.
Berbeda halnya dengan isi ulang token PLN Prabayar. Walaupun saya mengeluarkan uang lebih banyak, tapi tentu saya akan mendapatkan KWH yang lebih banyak. Dan ini tidak mubadzir, pasti dipakai. Penyimpanan pun tidak menjadi soal karena tidak ada bentuk fisik. Secara masa aktif/berlaku pun sangat aman, karena tidak ada sistem hangus/masa berlaku KWH.
Oleh karena itu, setiap suatu platform mengeluarkan promo terkait kategori pembayaran tagihan/top-up yang bisa untuk membeli token listrik PLN, saya biasanya langsung memanfaatkannya di angka optimum.
Namun suatu waktu saya pernah mencoba beli token PLN di suati platform malah error tidak bisa diproses. Padahal itu siang-siang, bukan malam-malam pas jam offline. Saya coba tes beli ke platform lain pun sama saja. Setelah googling, kemungkinan error tersebut karena pembelian token saya sudah mencapai batas maksimum bulanan. Memang saat itu di bulan tersebut saya sudah 2x membeli dengan nominal masing-masing Rp 1 juta.
Ternyata PLN membatasi pembelian token listrik prabayar untuk menghindari pelanggan menimbun saldo token dalam jumlah yang sangat banyak, terutama apabila hendak ada kenaikan tarif. Jika sudah ada informasi rencana kenaikan tarif, pasti masyarakat akan mencoba membeli token dalam jumlah banyak sebelum harganya naik. Seperti halnya jika ada pengumuman rencana kenaikan harga BBM, biasanya pada H-1 atau beberapa hari sebelumnya SPBU sudah penuh dengan antrian kendaraan.
Batasan pembelian token yang ditetapkan oleh PLN adalah 720 jam pemakaian dengan daya maksimum dalam sebulan. Misal daya di rumah saya 2.200 watt, maka batasan pembelian token listrik adalah 2.200 watt x 720 jam = 1.584.000 watt-jam = 1.584 KWH. Kalau dengan tarif listrik di Jakarta saat ini setara dengan Rp 2,3-an juta.
Batasan Maksimum Pembelian Token (KWH) =
720 jam x Daya Listrik Rumah
Batasan ini akan ter-reset ketika masuk tangga 1 bulan berikutnya. Artinya, ketika saya sudah beli token listrik di suatu bulan sebesar Rp 2 juta, saya tinggal punya jatah pembelian Rp 300 ribu lagi di bulan tersebut.
Angka 720 jam diperoleh dari 30 hari x 24 jam. Jadi misal kita isi “full-tank” 1.584 KWH pada tanggal 1, jika dipakai secara maksimum seluruh peralatan elektronik hingga 2.200 watt selama 24 jam setiap harinya, maka token listrik kita baru habis di tanggal 30.
Pemakaian maksimum tentunya tidak akan pernah terjadi. Paling sekitar 90%-an saja beban puncaknya, itu pun tidak akan sepanjang hari. Jika sudah di atas 90% daya maksimum, biasanya MCB listrik sudah rawan trip (jepret), dan kita akan mencabut/mematikan beberapa peralatan elektronik berdaya besar seperti AC, pompa air, atau microwace.
Pemakaian listrik saya di rumah adalah sekitar Rp 700-an ribu sampai Rp 1 Juta tiap bulannya, berarti secara rata-rata penggunaan saya sekitar 30-40% dari kapasitas maksimum untuk daya 2.200 watt. Dengan kata lain, kalau saya isi token hingga batas maksimum, baru akan habis sekitar 3 bulan kemudian. Jadi, menurut saya batasan pembelian token listrik dari PLN sebesar 720 jam pemakaian maksimum sudah cukup. Masih wajar.