Banjir Lagi

Share

Baru saja kemarin persis saya menulis tentang rumah rawan banjir yang ada di area tempat tinggal saya, ternyata hari ini terjadi banjir cukup besar yang kurang lebih mirip dengan banjir besar 1 Januari 2020.

Kalau rumah yang saya tempati sih relatif aman, ada di jalan dengan kontur yang cukup tinggi dibandingkan sungai atau beberapa jalan di sekitarnya. Jadi saya pun sempat tidak menyadari ada banjir di pagi hari ini.

Hari ini tadinya saya berencana mau pasang kolam renang anak di halaman belakang untuk anak-anak main di libur weekend ini. Saat pagi mau siap-siap setup kolam anak, saya dan istri ngemil dulu sambil liat HP. Di media sosial, ternyata banyak informasi banjir di beberapa area di sekitaran Jakarta, Bekasi, atau Tangerang.

Baca Juga: Berenang di Rumah

Istri saya puh mengkonfirmasi dari status WA story beberapa warga yang tinggal di sekitar rumah. Ada yang rumahnya terendam sampai sedada orang dewasa di lantai 1.

Kalau benar banjir, tentu kami tidak akan jadi pasang kolam renang anak. Kolam renang ini membutuhkan supply air yang tidak sedikit. Walau rumah saya aman dari banjir, tapi ada kemungkinan listrik dipadamkan karena banyak rumah di sekitaran terendam banjir. Jika listrik mati, supply air tinggal mengandalkan air di toren saja. Untuk kebutuhan pokok seperti mandi dan cuci pun bisa jadi tidak cukup, karena tidak tahu akan berapa lama listriknya padam. Selain itu, seandainya listrik tidak dipadamkan pun, tidak etis anak-anak bermain di kolam yang menghabiskan banyak air sementara tetangga ada yang kebanjiran.

Untuk mengkonfirmasi info dari media sosial dan WA, saya coba keliling naik motor dengan anak-anak untuk melihat area mana saja yang banjir dan separah apa. Sekalian menunjukkan alasan ke anak-anak kenapa hari ini ga jadi main air.

Secara umum sih memang banjir ini sangat mirip dengan banjir di 1 Januari 2020 lalu. Bedanya saat ini sedang pandemi. Ada risiko dampak kesehatan untuk para korban banjir, petugas, dan relawan. Karena dalam kondisi darurat, walau diupayakan maksimal, akan sulit untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ideal.

Semoga banjir ini segera surut, dan para korban, petugas, dan relawan dapat diberikan kekuatan dan kesehatan untuk melalui ini semua.

Bagikan tulisan ini:

mozuqi

Mohammad Zulkifli Falaqi. Biasa dipanggil Zul. Saat ini sedang mencari sesuap nasi di ibukota sebagai buruh yang ngurusin organisasi dan SDM di perusahaan yang bergerak di bidang energi. Menulis apa saja yang terlintas di pikiran.

You may also like...

Leave a Reply