Beberapa minggu lalu ketika mau ngambil barang dari mobil, ketika memencet remote mobil untuk membuka pintu, saya kaget karena tidak ada reaksi ketika tombol remote dipencet. Saya langsung panik, karena pasti ini saya lupa mematikan lampu mobil sehingga ada masalah dengan akinya. Saya langsung tahu karena saya sudah beberapa kali (sering) lupa mematikan lampu mobil dan menjadikan aki mobil soak.
Pada dasarnya, aki yang soak itu ada beberapa tingkatan kondisi, ada yang tegangan mendekati nol (sangat habis) dan mungkin ada yang baru sedikit dibawah tegangan minimum untuk starter mobil. Kalau kita punya voltmeter untuk mengukur sisa tegangan yang ada di aki kita mungkin lebih mudah untuk alternatif tindak lanjutnya. Namun secara umum, dari beberapa pengalaman yang saya alami, yang tidak memiliki voltmeter sendiri, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan jika aki mobil soal sehingga tidak bisa distarter.
1. Dorong
Syarat dan kondisi yang bisa menggunakan solusi ini jika aki soak adalah: (1) mobil manual, (2) tegangan aki masih ada sedikit, (3) ada yang dorong. Karena mobil saya menggunakan transmisi manual, saya pernah beberapa kali menggunakan solusi ini. Saat itu, tegangan aki memang masih ada walaupun sedikit, terlihat dari ketika pertama kali mengkontakan kunci, jarum dan panel speedometer sempat menyala, walaupun tidak kuat untuk ngangkat start.
Solusi ini melelahkan, terlebih kalau kita meminta bantuan orang asing, ya kita harus tahu diri lah memberikan sesuatu juga untuk mereka. Beberapa kali mobil saya harus didorong karena aki sudah tidak lagi bagus menyimpan tegangan dalam waktu lama (jika mobil dingin/pagi tidak bisa start, tapi kalau sedang panas masih bisa start dari aki), akhirnya diganti saja begitu ada kesempatan, daripada menunggu kondisi darurat.
2. Ganti Aki
Ganti aki tentunya bisa menjadi solusi bagi semua kondisi aki soak, dari aki yang hanya sedikit melemah maupun tegangannya sudah mendekati nol. Cuma ya konsekuensinya harganya lumayan bisa Rp 500ribu s.d Rp 1.500.000,- atau lebih mungkin tergantung tipe mobil dan tipe aki yang dibeli, ada harga yang harus dibayar. Saya sudah 2 kali langsung mengganti aki dari kondisi darurat aki soak, karena memang pas soak tersebut aki saya sudah berumur lebih dari 2 tahun.
3. Jumper
Bagi mobil matic, kabel jumper adalah barang yang wajib ada di dalam mobil karena bisa sangat bermanfaat untuk kondisi darurat. Mobil kita yang akinya soak tersebut bisa dijumper dari mobil lain menggunakan kabel jumper tersebut. Syaratnya adalah ada mobil yang bersedia untuk dimintakan tolong untuk menjadi sumber tegangan starter.
Kalau tidak ada mobil yang bisa dimintai tolong, sekarang sebenarnya kita bisa siap sedia juga di mobil powerbank jumper mobil yang harganya sekitar Rp 500.000 s.d Rp 2.000.000,- (ada yang di bawah 500 ribu sebenarnya, tapi saya agak ragu kualitasnya). Tapi yang namanya kondisi darurat aki soak kan tidak setiap waktu, kalau kita punya powerbank jumper pun, kita harus selalu monitor powerbank tersebut selalu terisi penuh. Jangan sampai pada saat terjadi keadaan darurat aki soak, eh power banknya lowbatt juga. Nah, kalau kita punya waktu dan bisa disiplin untuk mengecek isi powerbank, seharusnya kita juga punya waktu dan bisa disiplin untuk cek kondisi aki dan matikan lampu mobil kita kan? Mendingan langsung aja effort kita untuk preventif aki kita agar tidak soak.
Daripada gambling susah ataupun segan cari mobil yang bisa dimintai tolong, alternatifnya adalah menggunakan jasa jumper aki. Saya pernah menggunakan jasa ini untuk aki soak saya yang terakhir beberapa minggu lalu. Kondisinya saat itu tegangan sepertinya masih ada tapi sangat kecil (panel speedometer hanya nyala sebentr). Walau mobil manual, mau coba dorong males, karena posisi mobilnya di carport yang harus dibelokkan ke arah jalan dan hanya ada 2 orang dewasa (saya dan istri) di rumah.
Saat itu, saya menghindari opsi beli aki karena tau terakhir aki yang sekarang digunakan baru dibeli sekitar 9 bulan sebelumnya (belum setahun) dan 2 minggu sebelumnya sempat service rutin mobil dan dicek tegangan aki dan penyimpanannya masih normal. Sehingga berbekal google, saat itu saya menghubungi jasa jumper aki panggilan yang berada di kecamatan rumah saya tinggal.
Ternyata kebetulan mekaniknya sedang ada di SPBU dekat rumah, melakukan jumper untuk mobil driver online di sana, sehingga kurang dari 15 menit sudah sampai ke rumah saya. Mekanik melakukan jumper menggunakan powerbank jumper, dan mobil saya langsung nyala. Tarifnya saat itu Rp 150.000,- dan sepertinya ini sudah harga standar di area Jabodetabek setidaknya.
Mekanik itu cerita walaupun dia di bengkel atas nama sendiri, tapi ada komunitas di Jabodetabek yang kalau misal ada order yang terlalu jauh atau berbarengan dengan orderan lain di tempat lain (karena mereka mengerti, yang kontak pasti dalam kondisi darurat perlu cepat), mereka akan melempar di grup untuk diambil mekanik lain yang lebih dekat. Dia cerita bahwa komunitas itu pun menjadi mitra untuk driver online dan menjadi subkon dari layanan purna jual beberapa dealer resmi untuk layanan kedaruratan terkait aki soak.
Kesimpulan
Jadi menurut saya pribadi, jika kondisi memungkinkan (lokasi, kondisi aki, sumber daya dorong), coba dorong dulu. Kalau tidak memungkinkan, jika lokasi mekanik/bengkel yang bisa melakukan jasa jumper aki dekat dengan kita dan bisa cepat, maka lakukan jumper aki. Namun jika jasa jumper aki tidak tersedia/jauh/lama, apalagi kalau umur kita > 2 tahun, maka langsung saja ganti aki. Bengkel ganti aki (beli aki) jauh lebih mudah ditemui daripada bengkel/mekanik ada jasa jumper aki. Dengan catatan, kita dalam kondisi darurat yang butuh solusi cepat. Kalau misal di rumah dalam kondisi santai tidak buru-buru dipakai misalnya, kita bisa elaborasi lebih lanjut solusi lainnya.